Rakhine | duta.co — Ratusan Muslim Rohingya yang melarikan diri dari serangan militer Myanmar akhirnya tiba di Bangladesh, Senin, (18/9/2017). Mereka melaporkan adanya penganiayaan baru dan pembakaran terhadap rumah-rumah Muslim Rohingya hingga menewaskan 12 orang.

“Tentara datang dan mereka membakar rumah kami, mereka membunuh orang kami. Ada juga mobilisasi sekelompok orang Rakhine,” kata Usman Goni, lelaki berusia 55 tahun.

Goni turun dari kapal dengan istri dan tujuh anaknya. Ia membawa sebuah karung. Banyak pengungsi Rohingya mengatakan, warga sipil Budha Rakhine bergabung dengan tentara Myanmar dalam melakukan  serangan ke Muslim Rohingya.

Kelompok HAM meminta diberikan sanksi dan embargo senjata kepada Pemerintah Myanmar untuk menghentikan pemusnahan etnis Rohingya. Myanmar yang mayoritas beragama  Budha mengatakan, pasukannya sedang melakukan operasi pembersihan terhadap pemberontak Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).

Pemerintah Myanmar membantah aksi yang dituduhkan kepadanya dan menyalahkan gerilyawan Muslim atas kekerasan tersebut. Myanmar telah menutup Rakhine dari pekerja kemanusiaan dan wartawan.

Kelompok HAM mengatakan, citra satelit menunjukkan sekitar 80 desa Muslim terlihat membara akibat pembakaran. Mereka telah melihat bukti adanya serangan pembakaran terhadap penduduk desa Budha, namun dalam skala yang jauh lebih kecil. (kl/rtr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry