JOMBANG | duta.co – Warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng Jombang, sudah sekitar 1,5 bulan belakangan ini, dilanda kekeringan. Untuk mendapatkan air bersih, warga yang tinggal di lereng gunung Anjasmara, Jombang ini, harus berjalan sekitar tiga kilometer dari tempat tinggalnya.

Menurut warga setempat, air untuk kebutuhan masak dan minum, harus mengambil di salah satu mushola yang ada di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, dengan jarak sekitar tiga kilometer. “Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan cuci pakaian kami mencari air di tengah hutan yang jaraknya sekitar satu kilometer,” ujar Hari Sutikno warga setempat, Kamis (14/9) siang.

Menurut Hari, sebelum terjadi kekeringan, pihaknya biasa mendapatkan pasokan air bersih dari pipanisasi Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

“Namun, sejak kekeringan air pipa dari Desa Wonokerto jarang sekali mengalir. Demikian itu karena sudah habis dikonsumsi warga Wonokerto sendiri. Terkadang dalam satu minggu hanya dua kali saja mengalir,” jelasnya.

Dikatakan Sulastri, warga lainnya, alasan warga desa harus berjalan sejauh tiga kilometer untuk air bersih dikarenakan air yang diambil dari dalam hutan tidak layak untuk dikonsumsi. ” Buat mandi saja kadang terasa gatal-gatal. Sehingga kami tidak berani untuk kebutuhan konsumsi, ” tandasnya.

Karena kekeringan yang terjadi setiap tahun dan selalu kesulitan air bersih warga Desa Ngrimbi yang kesulitan air bersih berharap agar penerintah mengatasi bencana tersebut.

“Pemerintah harus turun tangan, bila tidak kami akan kesulitan terus,” kata seorang warga. (Rul)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry