SEMARANG | duta.co — Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) Universitas Wahid Hasyim Semarang terus berbenah. Selain kalangan kampus, organisasi ini juga diharapkan mampu mewarnai semangat qur’ani di masyarakat luas.

“Paling tidak, JQH telah membuktikan betapa penting ‘memasukkan’ semangat juang Alquran dalam jiwa mahasiswa. Bukan hanya menghafal, memperbaiki seni baca saja, lebih penting dari itu adalah mengamalkan isi kandungannya,” jelas Rektor Unwahas Prof Dr KH Mahmutarom, MH sebagaimana rilis yang diterima duta.co, Selasa (199/9/2017).

JQH adalah sebuah unit kegiatan mahasiswa yang khusus mempelajari pengembangan ilmu seni, baca Alquran, tafsir dan juga budaya Islam. Organisasi ini kemarin mengadakan ta’aruf bagi anggota baru, Sabtu (17/09/17) di Gedung Pusat Majlis Khidmah Asma’ul Husna, Semarang.

Acara ini dibuka Rektor Unwahas Prof Dr KH Mahmutarom, MH. Dalam kesempatan tersebut Prof Mahmutarom juga apresiasi upaya JQH dalam mewarnai kegiatan kemahasiswaan yang ada di Unwahas.

Selain itu, guru besar hukum tersebut juga mengingatkan agar kader NU yang berproses di JQH untuk tetap waspada terhadap segala bentuk penyimpangan yang mengatasnamakan ideologi Islam dan Qurani. Karena belakangan banyak pemahaman-pemahaman yang justru merusak intisari kandungan Alquran.

Kiai Mahmutarom juga menjelaskan, bahwa, sejarah tentang proses turunnya Alquran, pembukuan Alquran hingga munculnya fitnah yang mengakibatkan Islam terpecah belah menjadi beberapa golongan. Dari semua golongan itu, masing-masing mengklaim sebagai kelompok yang benar. “Untuk itu, melalui JQH mahasiswa bisa ikut menjaga ideology Islam dan Alquran ini,” jelasnya.

Dalam acara ini juga dilakukan pengukuhan ideologi Qur’ani di malam hari, para peserta mengikuti mujahadah Asma’ul Husna yang dipimpin KH Amjad, AH pengasuh Majelis Khidmah Asma’ul Husna.

Dalam tausiyahnya Kiai Amjad berharap pengurus bisa memproses anggota baru yang masuk dengan sebaik-baiknya agar menjadi generasi yang Qur’ani. Kegiatan yang diikuti oleh anggota baru ini juga menggelar sarasehan bersama pendiri JQH Unwahas, Ahmad Rifqi Hidayat, AH, Minggu (17/09/17).

Dalam kesempatan tersebut Rifqi memberikan motivasi kepada kader yang ada untuk kreatif dan terfokus agar dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi.

“Kalau majelis rebana sudah pernah menjadi juara II tingkat Jawa Tengah, maka, majelis tahfidz atau majlis tilawah juga harus lebih baik dalam berprestasi. Delegasi Indonesia sudah sering menjadi juara internasional. Nah ke depannya semoga JQH Unwahas juga bisa menjadi delegasi dan juara internasional,” katanya singkat. (aniq)