Duduk lesehan di atas rumput Makodam V Brawijaya, ribuan warga dan prajurit Kodam terlihat serius menonton bareng pemutaran film G30S/PKI menggunakan layar lebar di tengah lapangan. (DUTA.CO/ANDI MULYA)

SURABAYA | duta.co – Lapangan Makodam V Brawijaya mulai Sabtu (23/9) malam hingga Minggu (24/9) dini hari tampak lain dari biasanya. Bagaimana tidak, animo dan antusiasme masyarakat berdatangan karena Kodam V Brawijaya mengadakan acara pemutaran film G30S/PKI.

Warga yang datang ke lapangan Makodam pun ditafsir hampir 5000 orang dan mereka terlihat penasaran dengan pemutaran film atas kekejaman PKI dengan membunuh para jenderal TNI.

Maklum saja, pemutaran film G30S/PKI ini sudah lama tidak diputar kembali sebagai tontonan wajib masyarakat menjelang peringatan hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober.

“Pemutaran film itu sesuai dengan adanya perintah langsung yang dikeluarkan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beberapa hari lalu kepada seluruh satuan di jajarannya untuk menggelar Nonton Bareng (Nobar) film G30S/PKI,” ucap Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Arh Sinthu Bas Ignatius, Minggu (24/9) dini hari.

Kolonel Sinthu mengatakan, pemutaran film tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terutama generasi muda tentang sejarah kelam yang selama ini pernah terjadi di Indonesia.

“Kita hanya memberikan wawasan tentang sejarah kepada masyarakat, tidak ada maksud dan tujuan lain,” kata Kolonel Sinthu ketika ditemui di lokasi nonton bareng berlangsung.

Selain itu, kata Kapendam, bertujuan untuk memberikan wawasan, pemutaran film tersebut, juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai berkembangnya bahaya laten Komunis.

“Melalui ini, masyarakat khususnya para pemuda akan paham terhadap ancaman bahaya laten itu,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Edi Prasetyo (24) warga Jalan Pakis Surabaya juga mengaku penasaran dengan film G30S/PKI. Pasalnya, dirinya sudah lama tidak menonton film itu dan sudah lupa jalan cerita dari pembunuhan para jenderal.

“Nonton film itu dulu waktu saya masih kecil dan lihatnya pun di TVRI karena belum ada TV swasta kayak sekarang ini,” kata Edi kepada Duta.co.

Menurutnya, pemutaran film kekejaman PKI ini adalah hal positif karena bisa mengingatkan kembali atas sejarah kelam bangsa ini yang dikhianati oleh PKI pimpinan DN Aidit.

“Sejarah kekejaman PKI itu tidak boleh dilupakan dan nantinya saya juga bisa menceritakan kepada anak-anak setelah menikah nanti atas sejarah kelam itu,” pungkasnya.

Diketahui, selain dihadiri sekitar 5000 warga, pemutaran film itu juga dihadiri seluruh pejabat teras Kodam V/Brawijaya dan beberapa Komandan Satuan di jajaran Kodam V/Brawijaya. (and)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry