DIASPORA : Wali Kota Kediri, Mas Abu bersama para narasumber dan undangan yang hadir (duta.co/Hendra Hasyim)

KEDIRI| duta.co -Diaspora Gathering Kota Kediri Merajut Potensi dan Konsistensi Kota Kediri, digelar pemerintah kota menghadirkan sejumlah putra daerah yang telah menjadi orang berpengaruh di negeri ini. Sebut saja, Rudlof Waluyo,  Msc,  Csm menjabat Vice President IND Global for Australia and Oceania President IDN-NSW dan Prof.  Dr.  Ir. Muladno,  MSA Dirjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan.

Acara digelar pada Rabu (20/09) bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri didukung Santi Paguyuban Kediri (Sanyuri) dan Kadin Kota Kediri.

Demi memujudkan Harmony Kediri The Service City, pemerintah kota berusaha menghadirkan sejumlah tokoh telah berhasil dalam berkarya dan memiliki pengaruh besar di tingkat nasional. Tentunya ini sesuai dengan kata Diaspora, perginya sejumlah orang untuk mencari ilmu, berkarya dan mencari penghasilan.

“Diaspora ini adalah sarana untuk menyatukan seluruh komunitas – komunitas UMKM khususnya bidang perdagangan Kota Kediri, untuk mengembangkan inovasi bersama Diaspora dari negara asing agar bisa berkembang di kota ini,” terang Mas Abu, sebutan Wali Kota Kediri dalam sambutannya.

“Dengan kesempatan pada acara Diaspora Gathering, saya berharap kita harus bisa mengedukasi masyarakat agar perekonomian Kota Kediri dimulai dari pembuatan dan pemasaran bisa berkembang lebih baik lagi nantinya. Karena saat ini, Kota Kediri dijuluki sebagai pencetak sumber daya manusia yang bagus saat ini,” jelas Wali Kota Kediri.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Djoko Raharjo mendukung kegiatan ini. “Keberadaan semua UMKM di Kota Kediri saat ini sudah mulai berkembang,  namun kekurangannya adalah dalam pemasarannya walaupun kita sudah mencoba menjual melalui jasa online dan even-even tertentu, rasanya masih kurang dan masih bisa berkembang lagi dalam pemasarannya,” terang Djoko Raharto sangat peduli atas keberadaan UMKM di Kota Kediri.

Selanjutnya, narasumber pertama, Rudlof Waluyo mengaku telah berusaha memasarkan sejulah produk lokal ini ke luar negeri.

“Saya sudah berusaha membantu pemasaran produk dalam negeri ini ke Negara Australia. Ternyata, produk kita bisa di terima di sana namum regulasinya masih terlalu rumit namun kami tidak patah semangat. Salah satunya kerajinan kain tenun ikat,” terangnya

Selanjutnya narasumber kedua, Muladno lebih menjelaskan peran publikasi media sebagai sarana promosi.

“Kunci pengembangan produk, salah satunya melalui media komunikasi elektronik agar diketahui warga mulai dari Sabang hingga Merauke. Seperti halnya, penjualan sapi yang sudah banyak sekali metode pemasarannya,” terang Muladno.

Usai acara diskusi, dilanjutkan penandatanganan MOU terkait pembelajaran IT kepada pelaku UMKM dan pemasaran produk dalam negeri bersama Sanyuri, Kadin Kota Kediri dan Pemerintah Kota Kediri. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry